Selasa, 07 Juni 2011

Kriptografi Klasik


Ada dua cara yang paling dasar pada kriptografi klasik. Yang pertama adalah transposisi. Transposisi adalah mengubah susunan huruf pada plaintext sehingga urutannya berubah. Contoh yang paling sederhana adalah mengubah suatu kalimat dengan menuliskan setiap kata secara terbalik.

Plaintext: IBU AKAN DATANG BESOK PAGI
Ciphertext: UBI NAKA GNATAD KOSEB IGAP

Contoh transposisi yang sedikit lebih sulit adalah plaintext yang disusun dalam kelompok huruf yang terdiri dari beberapa kolom huruf, misalnya 5 kolom huruf :

IBUAK
ANDAT
ANGBE
SOKPA
GIAAA


Plaintext disusun dalam 5 kolom huruf

kemudian dituliskan per kolom, dengan urutan kolom yang bisa berubah-ubah. IAASGBNNOIUDGKAAABPAKTEAA Kolom huruf dituliskan berurutan dari kolom 1,2,3,4,5

Cara kedua adalah cara substitusi yaitu setiap huruf pada plaintext akan digantikan dengan huruf lain berdasarkan suatu cara atau rumus tertentu. Ada dua macam substitusi yaitu polyalphabetic substitution cipherdanmonoalphabetic substitution cipher. Padapolyalphabetic substitution cipher, enkripsi terhadap satu huruf yang sama bisa menghasilkan huruf yang berbeda sehingga lebih sulit untuk menemukan pola enkripsinya.
Pada monoalphabetic substitution cipher maka satu huruf tertentu pasti akan berubah menjadi huruf tertentu yang lain, sehingga pola enkripsinya lebih mudah diketahui, karena satu huruf pada ciphertext pasti merepresentasikan satu huruf pada plaintext.
Salah satu contoh cara substitusi adalah dengan dengan pergeseran huruf. Kita lihat pada gambar 4, urutan abjad ABCD…….Z bisa digeser sebanyak 1 huruf sehingga huruf A akan menjadi B, B akan menjadi C dan seterusnya. Pergeserannya bisa dibuat lebih banyak yaitu 2 huruf sehingga huruf A akan menjadi C, B akan menjadi D dan seterusnya. Pergeseran bisa lebih banyak lagi tergantung bagaimana kita merumuskannya. Cara pergeseran ini termasukmonoalphabetic substitution cipher di mana satu huruf pasti akan berubah menjadi huruf tertentu yang lain. Karena relasi antara huruf plaintext dan huruf ciphertext satu-satu, yang artinya suatu huruf plaintext pasti menjadi suatu huruf ciphertext tertentu, maka cara monoalphabetic substitution cipher sangat mudah dipecahkan.
A. Teknik Substitusi Cyper
Pada suatu cipher substitusi masing – masing huruf atau kelompok akan digantikan dengan huruf atau kelompok huruf lainnya untuk disamarkan.
Salah satu cipher paling tua dikenal dengan sebutan Cipher Caesar yang dikaitkan dengan Julius Caesar, dalam Cipher ini plaintext diberikan dalam huruf kecil sedangkan Ciphertext diberikan dalam huruf besar.
Penyempurnaan berikutnya adalah dengan menizinkan penggunaan symbol didalam plaintext misalnya :
Plaintext : abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
Ciphertext : QWERTYUIOPASDFGHJKLZXCVBNM
System umum ini biasa disebut Substitusi Monoalphabetis, yang berkaitan dengan alphabet
Dengan kunci diatas maka plaintext “attack” akan ditransformasikan kedalam ciphertext menjadi “QZZQEA”

B. Shift Chypher
Sandi geser (shift cipher) merupakan generalisasi dari Sandi Caesar, yaitu tidak membatasi pergeseran sebanyak tiga huruf. Jadi ada sebanyak 26 kunci pergeseran yang bisa digunakan. Secara umum dapat dituliskan dengan persamaan berikut ini.
 e_K(x) = (x+k) \bmod 26

 d_K(y) = (x-k) \bmod 26
Untuk K dengan  0 \leq K \leq 25 dan  x,y \in \mathbb{Z}_{26} .
Misal diberikan plainteks “belajarsandi” dan kunci K=11, maka cipherteksnya adalah “MPWLULCDLYOT”.
Khusus untuk K=13 sering disebut dengan Sandi ROT(13). Dinamakan demikian karena fungsi enkripsi dan dekripsinya sama, sebab 13 sama dengan -13 (khusus di dalam mod 26). Jadi jika diberikan plainteks x, maka untuk mendekripsinya bisa dengan mengenkripsinya lagi.
Untuk menyerang sandi geser ini sangat mudah sekali, karena hanya diperlukan sebanyak 25 kali percobaan kunci.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar